Posted by : Tapak Tilas Kebudayaan
Senin, 04 Februari 2013
Halo sobat kreatif, penulis menyuguhkan survey di blog tercinta ini. Penulis
telah mengadakan survey mengenai hal cara favorit belajar anak TBS. Penulis
yang terjun langsung ke TKP telah berhasil menghimpun suara sebanyak 40 siswa, dari mulai kelas X A sampai X J.
Hasil yang fantastik telah diraih, dengan
perolehan 40% (16 siswa) dari keseluruhan suara yaitu opsi “Membaca”. Ternyata Membaca begitu
melekat di dalam diri anak-anak TBS, baik membaca novel, komik atau koran.
Tentunya anak TBS senantiasa menggunakan cara
Membaca untuk kegiatan belajarnya. “Karena membaca buku itu adalah jendela ilmu,
banyak yang kita dapatkan dari membaca ,” gagas Afif X A. Pendapat itu langsung
diacungi jempol oleh rekan sehidup dan sematinya, Imam Turmuzdi, “Mungkin jika
kita sedang tertarik pada buku, kita membacanya dan membaca lagi adalah hal
yang sangat unik bagiku”.
Di posisi runner-up
dengan perolehan 25% (10 siswa). Menunjukkan bahwa anak TBS menyukai “Menulis”.
“Ehm ehm…… karena dengan menulis otak kita bekerja untuk menghafal dan ketika
menulis kita pasti terlebih dahulu membaca sebelum menulis,” tutur siswa yang
super sibuk, Muhaimin. Komentar tersebut mendapatkan tepuk tangan dari tetangga kelasnya, M. Irsyad kelas X G, “Dengan
menulis otomatis kita mendapatkan semuanya, dimulai dari olahraga, mengasah
otak, bermain, dan lain-lain jadi belajar dengan cara menulis mungkin paling
efektif buat saya”.
Sementara itu opsi “Mendengarkan” dipilih 20%
(8 siswa). “Saat saya khususnya belajar bahasa Inggris, atau bahasa apapun itu
lebih efektif dengan mendengarkan. Karena dengan mendengarkan akan cepat dan
mudah dihafalkan serta mudah diingat. Apalagi yang pecinta musik, kita juga
bisa belajar banyak dari musik,” ceramah Ibnu Athaillah X I. Ceramah tersebut
langsung dengan segera diamini oleh rekan kerjanya Faisal Najib siswa X B “Emm
dengan mendengarkan akan mudah terserap dalam otak kita, karena dengan cara itu
akan lebih nyaman dan mudah bagi saya untuk belajar ”.
Di posisi pamungkas, opsi “Lain-lain” telah
menggenapkan prosentase survey penulis menjadi 100%. Haza Ula mengaku bahwa “Ketiga
itu sangat perlu tapi jika ketiga itu tidak tercium rasa konsentrasi, nyaman,
dan giat belajar akan percuma saja dan tak ada gunanya, butuh suasana tenang
dan tubuh yang rileks agar tercipt proses belajar yang jempol dan menyenangkan,
menurutku begitu”.
Jadi membaca, menulis, dan mendengarkan sangat
penting untuk proses belajar. Ketenangan tubuh juga diperlukan untuk belajar
yang maksimal. Itulah kicauan yang telah dikeluarkan ‘burung-burung’ madrasah.
Semua itu tergantung pada diri kita. Apa yang diucapkan hati kecil adalah hal
yang terbaik untuk kita. Sekian dari kami sampai jumpa di postingan
selanjutnya.